Saksi mata dan jurnalis lokal melaporkan ribuan warga Palestina telah berkumpul di sekitar bundaran Al-Alam, dekat pusat bantuan GHF, sejak dini hari. Tak lama berselang, tank-tank Israel dilaporkan mendekat dan melepaskan tembakan ke arah kerumunan.Situasi menjadi sangat sulit karena tim penyelamat kesulitan mengakses area yang dikendalikan pasukan Israel, sehingga warga terpaksa mengevakuasi korban dengan alat seadanya. Mohammed Abu Teaima, yang kehilangan sepupunya, menggambarkan kengerian yang ia saksikan.”Mereka melepaskan tembakan membabi buta secara langsung ke arah kami. Sepupu saya tertembak di dadanya dan meninggal di tempat,” tutur Abu Teaima, dilansir France24. Idntimes.com
Liputan6.com, Gaza – Sedikitnya 26 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 170 lainnya terluka pada Minggu (1/6/2025) saat mereka tengah dalam perjalanan menuju lokasi distribusi bantuan makanan di Jalur Gaza. Insiden memilukan ini terjadi di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah yang telah lama dilanda konflik.
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, pasukan Israel diduga melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi distribusi bantuan, yang dikelola oleh sebuah yayasan yang didukung Israel.
Militer Israel merespons dengan pernyataan singkat, menyatakan bahwa mereka “saat ini tidak mengetahui adanya korban luka akibat tembakan militer Israel di lokasi distribusi bantuan,” dan menyebut bahwa insiden ini masih dalam tahap penyelidikan, dikutip dari AP, Minggu (1/6). Pihak yayasan yang bertanggung jawab atas distribusi bantuan menyatakan bahwa mereka telah menyalurkan 16 truk bantuan kemanusiaan pada Minggu pagi “tanpa insiden.” Mereka juga membantah adanya kekacauan atau tembakan yang terjadi di sekitar lokasi distribusi, yang berada di zona militer tertutup dengan akses terbatas bagi pihak independen.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan gambaran berbeda. Pejabat dari rumah sakit lapangan terdekat yang dikelola Palang Merah melaporkan bahwa 26 orang tewas, termasuk dua perempuan, dan sedikitnya 175 lainnya terluka. Mereka tidak mengonfirmasi pihak mana yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Karena alasan keamanan, para pejabat enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang memberikan pernyataan kepada media.
Leave a Reply